Jumat, 09 Agustus 2013

Ketika Media Sosial Warnai Liburan Lebaran

detail berita

JAKARTA – Sebelum kehadiran media sosial, smartphone, dan tablet, pergi berlibur artinya absen dari segala hiruk pikuk kegiatan sehari-hari, tanpa berita, email, dan pembaruan status dari teman-teman. Tapi saat ini, seiring perkembangan teknologi, termasuk internet, kita bisa terhubung dengan mudah saat liburan dan tetap eksis di media sosial dengan menggunakan smartphone dan tablet.
 
Dilansir Mashable, Kamis (8/8/2013), setidaknya studi dari mobility dari TIME bisa memberikan gambaran tentang pengaruh penggunaan handset di wilayah Amerika Serikat (AS). Studi menunjukkan bahwa orang-orang dewasa AS tidak mau berpisah dengan handset mereka. 45 persen dari responden mengatakan, mereka tidak bisa pergi kemanapun lebih dari beberapa jam tanpa ponsel dan 19 persen diantaranya mengatakan hanya bisa bertahan tanpa ponsel selama sepekan.
 
Dalam studi yang sama juga terungkap bahwa memeriksa ponsel telah menjadi kebiasaan serius bagi banyak orang. Satu dari empat orang selalu memeriksa ponsel mereka setiap 30 menit dan satu dari lima orang melakukannya setiap 10 menit.
 
Selama 12 bulan menjelang Februari 2013, 77 persen responden menyatakan selalu membawasmartphone saat berlibur, 47 persen terungkap juga selalu membawa tablet dan laptop. Dengan semua perangkat itu, 75 persen selalu memeriksa email, 38 persen melihat email kerja, dan 39 persen mem-posting foto dan melakukan update di situs media sosial.
 
Selain AS, warga Inggris rupanya tidak jauh berbeda. Data dari operator T-Mobile mengungkapkan bahwa empat dari sepuluh warga Inggris melakukan login di Facebook dan Twitter, setidaknya sekali sehari saat bepergian ke luar negeri.
 
Menurut T-Mobile, 60 persen warga Inggris menggunakan media sosial saat berlibur dengan rincian 50 persen melakukan chek-in di Foursquare saat berada di tempat-tempat populer, mempublikasikan foto pantai atau makanan mewah untuk menarik perhatian teman-teman mereka.
 
Lebih lanjut menurut Direktur Media Psychology Research Center Pamela Rutledge, orang-orang tidak selalu melihat liburan dalam pandangan yang sama. “Beberapa orang berusaha menjauh dari rutinitas regular dan rileks,termasuk terhubung dengan teman-teman,” tuturnya.
 
Sedangkan media sosial, kata Rutledge, memiliki fungsi berbeda. Menggunakan media sosial berarti terhubung dengan orang-orang, khususnya yang secara geografis terpisah jauh. Karena itu, gamesosial seperti Word with Friend atau chatting di Facebook bisa membuat rileks, selama tidak bertentangan dengan tujuan liburan.
 
“Mungkin pertanyaannya bukan tentang media sosial, tapi tentang jenis istirahat yang Anda inginkan ketika berlibur. Apakah ini waktunya untuk refleksi atau koneksi sosial? Media sosial bisa memainkan banyak fungsi dalam kehidupan kita,” jelas Rutledge.
 
“Tujuan berlibur atau apa pun yang Anda ingin lakukan, seharusnya mendorong bagaimana Anda menggunakan media sosial dan teknologi lainnya, termasuk televisi, video game, dan film. Jika terlepas dari media sosial berkontribusi untuk tujuan-tujuan (berlibur) Anda, maka itu adalah ide yang bagus," pungkasnya.