Senin, 28 Oktober 2013

Menilik Dua Sisi Kehadiran BBM Android & iOS

PEKAN ini, BlackBerry terbilang sukses menggemparkan dunia teknologi mobile phone. Upayanya menjadikan aplikasi BlackBerry Messenger (BBM) di Andorid dan iOS sudah terealisasi. Bak memenangi kontes ratu sejagat, sejak itu BBM langsung menjadi pusat perhatian di jagat maya.

Kendati demikian, tidak sedikit yang menghujaninya dengan kata-kata "manis penuh duri". Cacian, ejek, cibiran, dan sejenisnya terus mendarat di platform asal Kanada itu. Pasalnya, setelah tiga hari berlenggak-lenggok di panggung smartphone berbasis sistem operasi robot hijau dan buah apel, hingga kini BBM belum sepenuhnya bisa dirasakan nikmatnya.

Antrean panjang. Itulah jawaban yang terlontar dari pendiri komunitas Android di Indonesia, Agus Hamonangan, saat berbincang dengan Okezone. Menurutnya, beberapa pengguna masih berada dalam antrean di ruang tunggu. Padahal, sudah sejak jauh hari mereka meregistrasi via e-mail di situsbbm.com.

Bila ini berlarut-larut tanpa ada solusi, analis telekomunikasi, Teguh Prasetya, berpendapat BBM bakal ditinggalkan penggunanya. Terlebih bila BlckBerry tidak juga mau berinovasi. “Bukan tidak mungkin jika BlackBerry akan dibuang menjadi rongsokan apabila tidak mampu menyegarkan fitur-fitur aplikasi pada perangkatnya,” ujarnya.

Apabila tidak mau terus-menerus dikalahkan oleh aplikasi instant messenger lain seperti WhatsApp, LINE, WeChat, atau KakaoTalk yang sudah berhasil menembus angka di atas 200 juta kali unduhan, maka perusahaan yang bermarkas di Kanada ini harus "memeras otak" untuk mengasah ketajaman kreativitas.

Selama ini, aplikasi lain sudah jauh lebih maju dan menarik yang bukan sekadar chatting, tetapi dilengkapi fitur-fitur unik yang tidak dimiliki BBM, seperti stiker, panggilan video (video call), games, beragam emoticon yang mampu menghidupkan obrolan dengan tampilan penuh ekspresi.

KeunggulanAkan tetapi, layaknya dua sisi mata uang, terlepas dari segala kekurangannya, BlackBerry juga memiliki keunggulan yang tidak dimiliki oleh aplikasi olah pesan lain. Kehadiran BBM sebagai aplikasi lintasplatform dianggap memudahkan para pengguna berhubungan satu sama lain tanpa harus dibatasi dinding pemisah antarperangkat.

Sebagaimana disadur dari Firstpost, Kamis (24/10/2013), seorang pengguna handset besutan perusahaan yang dulunya bernama Research in Motion (RIM) itu memaparkan alasan yang membuatnya tetap diselimuti api cinta.

Beberapa keunggulan BBM yang belum tergantikan, salah satunya, adanya notifikasi D dan R pada setiap pesan yang dikirim.

Hal itu tentu saja membantu pengguna untuk mengetahui rincian apakah pesan yang dikirimkannya sampai atau sudah dibaca oleh si lawan bicara. Sebagai perbandingan, WhatsApp juga memang memiliki notifikasi berupa tanda checklist.

Tetapi, rupanya ketika ditelusuri lebih dalam makna notifikasi pada aplikasi oleh pesan berbendera hijau itu melalui layanan WhatsApp FAQ satu checklist menandakan pesan yang pengguna kirim telah diterima oleh server. Sedangkan dua checklist artinya pesan tersebut baru masuk ke perangkat.

Keamanan lebih karena orang yang ingin menjadi teman di kontak BBM harus menggunakan PIN. Sehingga, tidak sembarang orang bisa masuk ke kontak pengguna.

Sementara, WhatsApp, KakaoTalk, atau LINE cukup hanya dengan nomor telefon yang tersimpan di buku kontak dan kemudian terintegrasi secara otomatis.