Manajemen Persela sudah melakukan pembicaraan dengan Nil, namun tak menemui kesepakatan kontrak.
Upaya Persela Lamongan untuk menjadikan Nil Maizar sebagai pelatih tim Laskar Joko Tingkir di Indonesia Super League (ISL) musim depan menemui kegagalan setelah kedua belah pihak tak mencapai kata sepakat.
Asisten manajer Persela Yuhronur Effendi mengungkapkan, awalnya mantan arsitek tim nasional Indonesia tersebut mempunyai keinginan merapat ke Lamongan. Hanya saja, Nil tidak bisa meninggalkan aktivitas baru yang ia lakoni.
“Kami dan Nil sudah berkomunikasi, tapi tidak menemui kata kesepakatan. Jadi, peluang Nil untuk melatih Persela musim depan pun kandas,” ungkap Yuhronur kepada indokasino Indonesia.
“Nil sebenarnya ingin melatih Persela musim depan. Namun ada halangan yang membuatnya tidak bisa bersama kami musim depan, karena beliau lagi konsen di dunia politik. Beliau kan ikut nyaleg [pemilihan calon legislatif].”
Terkait lepasnya Nil dari incaran, maka Persela harus serius membidik kandidat-kandidat lainnya dengan segera. Selain Nil, nama pelatih lain yang dikabarkan sedang didekati manajemen adalah, Arcan Iurie, Jaya Hartono, Mustaqim, Lestiadi Haryadi, Freddy Mulli, dan Edward Tjong. Ada pula M Zein Al Hadaad alias Mamak, yang juga berminat membesut Persela di kompetisi musim depan.
Disinggung mengenai penentuan pelatih kepala dari kandidat-kandidat di atas, Yuhronur hanya menjawabnya dengan nada diplomatis. Ia mengaku, sejauh ini pihaknya masih konsen menjalin komunikasi dengan para kandidat pelatih kepala.
“Kami masih melakukan komunikasi dengan mereka. Secepatnya akan kami umumkan, tentang siapa yang akan menjadi pelatih kepala di Persela. Sebab, waktunya juga semakin mepet untuk segera melakukan persiapan,” tutur Yuhronur.
Terkait belum adanya sosok pelatih kepala yang resmi diikat oleh manajemen, membuat persiapan skuad Persela masih diam di tempat. Sejauh ini, belum ada agenda latihan yang dilakukan, serta belum dibentuknya kerangka tim. (gk-43)